budaya dan persepsi q

Sudah lama tidak mengisi blog ini dengan tulisan tulisan q, alasan yang klasik memang, ketika sibuk dengan pekerjaan, kuliah , sehingga menyempatkan waktu untuk menulis beberapa menit pun seolah tak bisa.

Jika tidak karena sebuah tuntutan tugas,, mungkin tidak akan pernah aku mau memikirkan sebuah kehidupan disekitar q , yang menyangkut budaya dan persepsi q, mengenai pandangan hidup, visi dan misi serta seberapa jauh semuanya mempengaruhi lika liku perjalanan napas selama 22 tahun ini.

Terlahir, dari seorang ayah yang bertipe plegmatis sejati, dan almarhum ibuku yang bertipe koleris sejati, menempatkn ku pada sebuah pribadi tipe sanguin yang lebih suka bersenang senang,, ada sedikit tipikal koleris yang egois,,yang terkadang memang membuat pribadi q terombang ambing tidak keruan.
namun jika berbicara masalah etnis, ayah q yg berasal dari kediri hanya menurunkan darah keturunan saja, sementara sejauh ini, aku hidup dalam lingkup budaya ibu yang notabene berbau banjar, karena memang almarhum ibuku berasal dari sebuah daerah diwilayah kalimantan selatan yang bernama desa bangkal dikecamatan cempaka.

Sejauh ini, yang kutahu dari segi bahasa pun, aku hanya menguasai bahasa banjar, pdhal ayahku adalah seorang kediri yang merantau kesampit, dari segi keluarga, aku hanya dekat dengan semua sanak family dari ibu. Tidak pernah mengenal yg namanya bude,pade,pale, dari ayahku., ironisnya, mengunjungi mereka ke kediri pun aku tidak pernah,, malang memang. Aq hanya mengenal acil, amang, kai,nini dari ibu.

Budaya budaya kental banjarmasin pun, masih kental diwariskan oleh keluarga ibu, seperti acara haulan (peringatan kematian) setiap tahun pasti kami mengadakan selamatan untuk alm kakek dan ibu.
Selain itu, tipikal orang banjar, adalah orang yang sangat senang berkumpul dan bercerita, sehingga, terkadang disibukkan dengan acara acara arisan, pengajian, dsb.